Thursday, 31 March 2016

CSR


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan penulis ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya. Terima kasih juga dihaturkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugas ini dapat selesai tepat waktu. Pada kesempatan ini, penulis akan membahas materi tentang Corporate Social Responsibility dari mata kuliah Pengantar Public Relations yang dibimbing oleh Ibu Endri Listiani, S.IP. M.Si.
Public Relations merupakan studi ilmu yang memiliki kaitan erat dengan aktivitas komunikasi. Sebagai makhluk sosial, komunikasi adalah kebutuhan yang sangat fundamental bagi manusia dalam hidup bermasyarakat. Berdasarkan peran dan fungsinya, Public Relations menjadi komunikator yang mewakili suatu image / brand dalam menyampaikan pesan atau menyebarluaskan informasi di segala bidang.
Sebagai wujud tanggung jawab sosial, Corporate Social Responsibility sebuah perusahaan diharapkan tidak hanya mengoptimalkan bidang operasional dalam aspek ekonomi (finansial). Namun, Corporate Social Responsibility sebuah perusahaan diharapkan juga bisa mengatur keselarasan bidang manajemen dalam aspek sosial dan lingkungan untuk realisasi kepentingan publik dan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Semoga pembahasan tentang Corporate Social Responsibility dalam Pengantar Public Relations ini dapat menambah pengetahuan. Dalam tugas ini, penulis sadar bahwa pembahasan ini masih jauh dari sempurna dan ada kekurangan yang diharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk membantu mengoreksinya.

Jakarta, 21 November 2015

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
BAB II : PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Corporate Social Responsibility
2.2  Peran Public Relations dalam Corporate Social Responsibility
2.3  Fungsi Corporate Social Responsibility dalam Organisasi
BAB III : PENUTUP
3.1  Kesimpulan
3.2  Saran
DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Public Relations sekarang ini memiliki peran yang semakin luas dalam sebuah organisasi. Tidak hanya diartikan sebagai perwakilan dari sebuah perusahaan yang berinteraksi dengan masyarakat saja. Namun, Public Relations di era modernisasi berperan juga menjadi mediator antara karyawan dan manajemen, direksi dan stakeholders, hingga perusahaan dengan khalayak luas (publik dan media). Public Relations bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan secara efektif tidak hanya terhadap eksternal perusahaan, melainkan internalnya juga.

Melalui Corporate Social Responsibility, Public Relations sangat terbantu dalam melaksanakan peran dan fungsinya di sebuah perusahaan. Dalam Corporate Social Responsibility, Public Relations berusaha menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan untuk mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik di segala aspek. Dengan meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat, Public Relations melakukan pendekatan program Corporate Social Responsibility. Demi memenuhi komitmen sebuah perusahaan dengan mendukung pembangunan berkelanjutan untuk seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat dan lingkungan, Public Relations menjadi barometer dari program Corporate Social Responsibility ini agar membuat hubungan yang ada bisa terjalin semakin erat.

Di era ekonomi global, saat perusahaan memproduksi barang / jasa di suatu negara dan mendistribusikannya ke negara lain, perusahaan diharapkan memiliki standar mutu dan etika bisnis yang tinggi ketika beroperasi di negara - negara berkembang. Perusahaan multinasional pun banyak beralih profesi karena menghadapi dilema yang besar dengan kekhawatiran perhitungan upah yang diperoleh lebih rendah atau harga yang minimum daripada kualitas produk / jasa yang dihasilkan tidak selaras dengan tenaga yang dipekerjakan.

Ada beberapa ekonom yang mengatakan bahwa pertimbangan etika dan Corporate Social Responsibility sama sekali tidak berperan dalam dunia bisnis. Ekonom Amerika Milton Friedman salah satu ekonom yang mengatakan bahwa “Pemangku kepentingan utama perusahaan merupakan pemegang saham dan tanggung jawab sosial bisnis adalah meningkatkan keuntungannya.” (Keith: 2013 : 94)

Menurut Friedmanite dalam Keith Butterick mengatakan bahwa “Demi meningkatkan reputasi perusahaan, individu  yang berpartisipasi dimanfaatkan untuk melayani komunitas kepentingan di dalam perusahaan untuk mendukung bisnis proyek tersebut.” (Keith, 2013: 95) 











BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility merupakan wacana yang sedang hangat diperbincangkan. Perkembangan pasar bebas telah membentuk ikatan ekonomi dunia dengan mendorong perusahaan - perusahaan dari berbagai negara untuk secara bersama melaksanakan aktivitas dalam mensejahterakan masyarakat. (Poppy, 2014 : 236)

Menurut Grunig dan Hunt dalam Poppy Ruliana berpendapat bahwa Public Relations mengalami perkembangan dalam era modern melalui “synchronic communication” yang menekankan pada propaganda dan “manipulasi publik” menjadi “two way symetrical model” yang mengarah kepada “telling the truth to public.” Lebih jelasnya adalah menggunakan penelitian / observasi untuk memfasilitasi apa yang diharapkan publik ketimbang untuk mengidentifikasi appa yang dapat digunakan untuk mempersuasif publik. (Poppy, 2014: 183)

Dari kedua pemahaman di atas, Corporate Social Responsibility akan lebih efektif dengan mengenal segala karakteristiknya terlebih dahulu.

2.2   Peran Public Relations dalam Corporate Social Responsibility
Kontribusi Public Relations bukan hanya pada pengembangan, pembentukan dan pemeliharaan citra, tapi pada kemampuannya juga membangun hubungan yang positif antara organisasi dengan publik sehingga terbangun reputasi perusahaan.

Terkait dengan ini, peran Public Relations dalam Keith Butterick adalah membantu meningkatkan penjualan barang / jasa perusahaan dan meningkatkan nilai pemegang saham serta untuk mempertahankan komunikasi dengan para pemegang saham dan komunitas keuangan yang lebih luas. (Keith, 2013 : 95)

Menurut Andrew Currah dari Oxfor University dalam Keith Butterick, “Kami memandang industri PR adalah suatu komponen integral dari media dan merupakan agen penting dalam proses pengumpulan, pengemasan dan penyebaran berita kepada konsumen.” (Keith, 2013 : 85)

Keberhasilan perusahaan untuk memperoleh kepuasan dari stakeholders dapat dijadikan indikator keberhasilan suatu organisasi. Perusahaan yang gagal umumnya mengalami kehilangan kepercayaan dari publiknya. Oleh karena itu, Public Relations bertugas untuk mempertahankan dan mengembangkan kepercayaan dari stakeholders melalui program Corporate Social Responsibility.

Dalam Poppy Ruliana, kegiatan Public Relations dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan dengan menitikberatkan identifikasi pada tingkat kesadaran konsumen, serta sikap dan persepsi konsumen terhadap produk  / jasa yang ditawarkan perusahaan. Hasil identifikasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan strategi pendekatan Corporate Social Responsibility yang sesuai. (Poppy, 2014: 193)


2.3   Fungsi Corporate Social Responsibility dalam Organisasi
Menurut Keith Butterick, Corporate Social Responsibility mengakui bahwa “Bisnis harus mempertimbangkan pengaruhnya terhadap masyarakat dan bertanggung jawab atas dampak dari aktivitas yang dilakukan kepada para pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan komunitas yang lebih luas. Corporate Social Responsibility juga mengikuti kebijakan yang melihat bagaimana suatu perusahaan berdampak terhadap lingkungan.” (Keith, 2013: 96)

Lebih lanjut lagi, Fauzet dalam Keith Butterick meyakini bahwa Corporate Social Responsibility itu “Membantu memunculkan citra bahwa suatu perusahaan peduli pada lingkungan, untuk menutupi dampak negatif dengan memenuhi media dengan citra positif tentang amanat Corporate Social Responsibility perusahaan. Corporate Social Responsibility memungkinkan bisnis mengklaim adanya kemajuan pada saat terdapat bukti tidak adanya perkembangan positif. Karena banyak kasus bisnis untuk Corporate Social Responsibility bergantung pada perusahaan yang dianggap bertanggung jawab secara sosial, Corporate Social Responsibility akan lebih baik daripada Public Relations sepanjang lebih mudah dan murah digunakan untuk ‘mengalihkan isu’ daripada mengubah suatu keadaan yang sudah terlanjur buruk.” (Keith, 2013 : 98)

Sedangkan pengertian dari World Business Council on Sustainable Development dalam Poppy Ruliana adalah komitmen bisnis / perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. (Poppy, 2013 : 237)

Dan berdasarkan pendapat Poppy Ruliana sendiri, reputasi perusahaan adalah titipan kepercayaan dari publik dengan kemampuan berkomunikasi secara eksternal maupun internal, dan inovasi sumber daya manusia untuk membangun kinerja perusahaan. Berikut adalah perkembangan Corporate Social Responsibility  dalam organisasi (Poppy, 2014 : 239 - 240) :
a.    Corporate Social Responsibility dan komunikasi perusahaan bukan berorientasi internal / tertutup. Sebaliknya, Corporate Social Responsibility dan komunikasi perusahaan adalah proses yang terbuka dna berorientasi pada semua pemangku kepentingan.
b.    Corporate Social Responsibility dan komunikasi perusahaan bukan sebuah kegiatan tertentu dari manajemen yang melekat pada struktur organisasi. Corporate Social Responsibility dan komunikasi perusahaan merupakan fungsi manajemen yang menuntut keterlibatan dari berbagai pihak di dalam struktur organisasi.
c.    Corporate Social Responsibility dan komunikasi perusahaan bukan kegiatan yang saling terisolir melainkan kegiatan yang saling mengandaikan dan secara sinergis berkontribusi pada perkembangan atau keberlanjutan perusahaan










BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Berdasarkan pada bab II pembahasan, maka bisa ditarik kesimpulan pada bab III ini, untuk mengatasi pada bab I pendahuluan bahwa Public Relations dan Corporate Social Responsibility adalah dua hal yang sangat berkaitan atas keberhasilan sebuah perusahaan.

Tidak hanya berfokus untuk memperoleh keuntungan perusahaan melalui finansial, namun memanfaatkan aspek sosial juga dengan menjalin hubungan yang erat antara perusahaan dengan publiknya.
Perusahaan juga meningkatkan reputasi yang baik melalui Public Relations dengan memperkenalkan program Corporate Social Responsibility.

Melalui Corporate Social Responsibility ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pemberdayaan sumber daya manusia terutama personality individu dalam perusahaan tersebut agar berpartisipasi untuk tidak hanya melayani komunitasnya atau kepentingan pribadi saja.

Pada praktiknya, Corporate Social Responsibility berusaha mengurangi dampak lingkungan atas produk perusahaan dan mengembangkan prinsip berkelanjutan di seluruh rantai pasokan.

3.2   Saran



DAFTAR PUSTAKA

Butterick, Keith. 2013. Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Rajawali Pers.


No comments:

Post a Comment