KATA PENGANTAR
Puji
syukur dipanjatkan penulis ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia yang telah diberikan oleh-Nya. Terima kasih juga dihaturkan kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga tugas ini dapat selesai tepat waktu.
Pada kesempatan ini, penulis akan membahas materi tentang Corporate Social Responsibility dari mata kuliah Pengantar Public Relations yang
dibimbing oleh Ibu Endri
Listiani, S.IP. M.Si.
Public Relations merupakan studi ilmu yang memiliki kaitan
erat dengan aktivitas komunikasi. Sebagai makhluk sosial, komunikasi adalah
kebutuhan yang sangat fundamental bagi manusia dalam hidup bermasyarakat. Berdasarkan
peran dan fungsinya, Public Relations menjadi komunikator yang mewakili suatu
image / brand dalam menyampaikan pesan atau menyebarluaskan informasi di segala
bidang.
Sebagai wujud tanggung jawab sosial, Corporate Social
Responsibility sebuah perusahaan diharapkan tidak hanya mengoptimalkan bidang
operasional dalam aspek ekonomi (finansial). Namun, Corporate Social
Responsibility sebuah perusahaan diharapkan juga bisa mengatur keselarasan bidang
manajemen dalam aspek sosial dan lingkungan untuk realisasi kepentingan publik
dan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Semoga pembahasan tentang Corporate Social Responsibility
dalam Pengantar Public Relations ini dapat menambah pengetahuan. Dalam tugas
ini, penulis sadar bahwa pembahasan ini masih jauh dari sempurna dan ada
kekurangan yang diharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk membantu
mengoreksinya.
Jakarta, 21 November 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Corporate Social
Responsibility
2.2 Peran Public Relations dalam Corporate
Social Responsibility
2.3 Fungsi Corporate Social Responsibility dalam
Organisasi
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Public
Relations sekarang ini memiliki peran yang semakin luas dalam sebuah
organisasi. Tidak hanya diartikan sebagai perwakilan dari sebuah perusahaan
yang berinteraksi dengan masyarakat saja. Namun, Public Relations di era
modernisasi berperan juga menjadi mediator antara karyawan dan manajemen,
direksi dan stakeholders, hingga perusahaan dengan khalayak luas (publik dan
media). Public Relations bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan secara
efektif tidak hanya terhadap eksternal perusahaan, melainkan internalnya juga.
Melalui
Corporate Social Responsibility, Public Relations sangat terbantu dalam melaksanakan
peran dan fungsinya di sebuah perusahaan. Dalam Corporate Social
Responsibility, Public Relations berusaha menjalankan tanggung jawab sosial
perusahaan untuk mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik di segala
aspek. Dengan meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat, Public Relations
melakukan pendekatan program Corporate Social Responsibility. Demi memenuhi
komitmen sebuah perusahaan dengan mendukung pembangunan berkelanjutan untuk
seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat dan lingkungan, Public
Relations menjadi barometer dari program Corporate Social Responsibility ini agar
membuat hubungan yang ada bisa terjalin semakin erat.
Di
era ekonomi global, saat perusahaan memproduksi barang / jasa di suatu negara
dan mendistribusikannya ke negara lain, perusahaan diharapkan memiliki standar
mutu dan etika bisnis yang tinggi ketika beroperasi di negara - negara
berkembang. Perusahaan multinasional pun banyak beralih profesi karena
menghadapi dilema yang besar dengan kekhawatiran perhitungan upah yang
diperoleh lebih rendah atau harga yang minimum daripada kualitas produk / jasa
yang dihasilkan tidak selaras dengan tenaga yang dipekerjakan.
Ada
beberapa ekonom yang mengatakan bahwa pertimbangan etika dan Corporate Social
Responsibility sama sekali tidak berperan dalam dunia bisnis. Ekonom Amerika
Milton Friedman salah satu ekonom yang mengatakan bahwa “Pemangku kepentingan utama perusahaan merupakan pemegang saham dan
tanggung jawab sosial bisnis adalah meningkatkan keuntungannya.” (Keith:
2013 : 94)
Menurut
Friedmanite dalam Keith Butterick mengatakan bahwa “Demi meningkatkan reputasi perusahaan, individu yang berpartisipasi dimanfaatkan untuk
melayani komunitas kepentingan di dalam perusahaan untuk mendukung bisnis
proyek tersebut.” (Keith, 2013: 95)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Corporate
Social Responsibility
Corporate Social Responsibility
merupakan wacana yang sedang hangat diperbincangkan. Perkembangan pasar bebas
telah membentuk ikatan ekonomi dunia dengan mendorong perusahaan - perusahaan
dari berbagai negara untuk secara bersama melaksanakan aktivitas dalam
mensejahterakan masyarakat. (Poppy, 2014 : 236)
Menurut Grunig dan Hunt dalam Poppy
Ruliana berpendapat bahwa Public Relations mengalami perkembangan dalam era
modern melalui “synchronic communication”
yang menekankan pada propaganda dan “manipulasi publik” menjadi “two way symetrical model” yang mengarah
kepada “telling the truth to public.” Lebih jelasnya adalah menggunakan
penelitian / observasi untuk memfasilitasi apa yang diharapkan publik ketimbang
untuk mengidentifikasi appa yang dapat digunakan untuk mempersuasif publik. (Poppy,
2014: 183)
Dari kedua pemahaman di atas, Corporate
Social Responsibility akan lebih efektif dengan mengenal segala
karakteristiknya terlebih dahulu.
2.2 Peran Public Relations dalam Corporate
Social Responsibility
Kontribusi
Public Relations bukan hanya pada pengembangan, pembentukan dan pemeliharaan
citra, tapi pada kemampuannya juga membangun hubungan yang positif antara
organisasi dengan publik sehingga terbangun reputasi perusahaan.
Terkait dengan ini, peran Public Relations dalam
Keith Butterick adalah membantu meningkatkan penjualan barang / jasa perusahaan
dan meningkatkan nilai pemegang saham serta untuk mempertahankan komunikasi
dengan para pemegang saham dan komunitas keuangan yang lebih luas. (Keith, 2013
: 95)
Menurut Andrew Currah dari Oxfor University dalam
Keith Butterick, “Kami memandang industri
PR adalah suatu komponen integral dari media dan merupakan agen penting dalam
proses pengumpulan, pengemasan dan penyebaran berita kepada konsumen.” (Keith,
2013 : 85)
Keberhasilan perusahaan untuk memperoleh kepuasan
dari stakeholders dapat dijadikan indikator keberhasilan suatu organisasi.
Perusahaan yang gagal umumnya mengalami kehilangan kepercayaan dari publiknya.
Oleh karena itu, Public Relations bertugas untuk mempertahankan dan
mengembangkan kepercayaan dari stakeholders melalui program Corporate Social Responsibility.
Dalam
Poppy Ruliana, kegiatan Public Relations dapat digunakan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang
dilaksanakan perusahaan dengan menitikberatkan identifikasi pada tingkat
kesadaran konsumen, serta sikap dan persepsi konsumen terhadap produk / jasa yang ditawarkan perusahaan. Hasil identifikasi
tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan strategi
pendekatan Corporate Social Responsibility yang sesuai. (Poppy, 2014: 193)
2.3
Fungsi
Corporate Social Responsibility dalam Organisasi
Menurut
Keith Butterick, Corporate Social Responsibility mengakui bahwa “Bisnis harus mempertimbangkan pengaruhnya
terhadap masyarakat dan bertanggung jawab atas dampak dari aktivitas yang
dilakukan kepada para pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan
komunitas yang lebih luas. Corporate Social Responsibility juga mengikuti
kebijakan yang melihat bagaimana suatu perusahaan berdampak terhadap
lingkungan.” (Keith, 2013: 96)
Lebih lanjut
lagi, Fauzet dalam Keith Butterick meyakini bahwa Corporate Social Responsibility itu “Membantu memunculkan citra bahwa suatu
perusahaan peduli pada lingkungan, untuk menutupi dampak negatif dengan
memenuhi media dengan citra positif tentang amanat Corporate Social
Responsibility perusahaan. Corporate Social Responsibility memungkinkan bisnis
mengklaim adanya kemajuan pada saat terdapat bukti tidak adanya perkembangan
positif. Karena banyak kasus bisnis untuk Corporate Social Responsibility
bergantung pada perusahaan yang dianggap bertanggung jawab secara sosial, Corporate
Social Responsibility akan lebih baik daripada Public Relations sepanjang lebih
mudah dan murah digunakan untuk ‘mengalihkan isu’ daripada mengubah suatu
keadaan yang sudah terlanjur buruk.” (Keith, 2013 : 98)
Sedangkan
pengertian dari World Business Council on Sustainable Development dalam Poppy
Ruliana adalah komitmen bisnis / perusahaan untuk berperilaku etis dan
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya
meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan
masyarakat luas. (Poppy, 2013 : 237)
Dan
berdasarkan pendapat Poppy Ruliana sendiri, reputasi perusahaan adalah titipan
kepercayaan dari publik dengan kemampuan berkomunikasi secara eksternal maupun
internal, dan inovasi sumber daya manusia untuk membangun kinerja perusahaan. Berikut
adalah perkembangan Corporate
Social Responsibility dalam organisasi (Poppy, 2014 : 239 - 240) :
a. Corporate Social Responsibility dan
komunikasi perusahaan bukan berorientasi internal / tertutup. Sebaliknya,
Corporate Social Responsibility dan komunikasi perusahaan adalah proses yang
terbuka dna berorientasi pada semua pemangku kepentingan.
b. Corporate Social Responsibility dan
komunikasi perusahaan bukan sebuah kegiatan tertentu dari manajemen yang
melekat pada struktur organisasi. Corporate Social Responsibility dan
komunikasi perusahaan merupakan fungsi manajemen yang menuntut keterlibatan dari
berbagai pihak di dalam struktur organisasi.
c. Corporate Social Responsibility dan
komunikasi perusahaan bukan kegiatan yang saling terisolir melainkan kegiatan
yang saling mengandaikan dan secara sinergis berkontribusi pada perkembangan
atau keberlanjutan perusahaan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan pada bab II pembahasan, maka
bisa ditarik kesimpulan pada bab III ini, untuk mengatasi pada bab I
pendahuluan bahwa Public Relations dan Corporate Social Responsibility adalah
dua hal yang sangat berkaitan atas keberhasilan sebuah perusahaan.
Tidak hanya berfokus untuk memperoleh
keuntungan perusahaan melalui finansial, namun memanfaatkan aspek sosial juga
dengan menjalin hubungan yang erat antara perusahaan dengan publiknya.
Perusahaan juga meningkatkan reputasi
yang baik melalui Public Relations dengan memperkenalkan program Corporate
Social Responsibility.
Melalui Corporate Social Responsibility
ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pemberdayaan sumber daya manusia terutama
personality individu dalam perusahaan tersebut agar berpartisipasi untuk tidak
hanya melayani komunitasnya atau kepentingan pribadi saja.
Pada praktiknya, Corporate Social
Responsibility berusaha mengurangi dampak lingkungan atas produk perusahaan dan
mengembangkan prinsip berkelanjutan di seluruh rantai pasokan.
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Butterick,
Keith. 2013. Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali
Pers.
Ruliana,
Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi: Teori
dan Studi Kasus. Jakarta: Rajawali Pers.
No comments:
Post a Comment